Efek

Kamis, 12 Januari 2012

[FanFiction] Yang Yoseob (OneShot)

Main Cast:
Yang Yoseob (B2ST)

Other Cast:
Yong Junhyung (B2ST)
Yoon Doo-joon (B2ST)
Son Dongwoon (B2ST)
Go Hara (KARA)

PG|13
Genre: Romance; etc
Oneshoot

Happy Reading !! ^^

************J************
Yong Junhye POV

“Oppa! Jebal …” aku terus memasang puppy eyes, jurus andalanku pada Yong oppa. “Mian, Junhye~ah. Aku sudah mampunyai janji dengan Hara” jawabnya. “Ya! Oppa. Sejak kau pacaran dengan Hara eonni, kau melupakanku. Kau lebih mementingkan pacarmu dari pada dongsaengmu sendiri. Kau jahat oppa!!” aku berteriak pada Yong oppa. Aku berlari keluar rumah. Tak biasanya aku berteriak seperti itu padanya. Sebenarnya aku tak suka jika harus berteriak seperti itu. Karena hanya dialah yang aku punya sekarang. Omma dan Appa sekarang sudah tidak tinggal di Korea. Mereka tinggal di Indonesia untuk beberapa waktu, karena urusan bisnis Appa. “Junhye~ah. Chakaman! Eodiga?” Yong oppa berlari menyusul ku. “Untuk apa kau bertanya? Bukankah kau sudah tak peduli padaku lagi oppa? Kau lebih peduli dengan Hara eonni. Bukan denganku.” Jawabku setengah berteriak karena saat aku keluar dari rumah sedang turun hujan. “Ya! Bukankah aku sudah minta maaf padamu?” timpalnya. “Ciiih~ kau pikir minta maaf itu sudah cukup oppa? Kau selalu sibuk dengan pekerjaanmu sebagai artis. Kau selalu meninggalkanku sendirian di rumah. Dan pada saat kau libur, kau selalu menghabiskan waktumu dengan Hara eonni. Kau sudah tak punya waktu untukku oppa.” Kataku. “Junhye~ah mianhae” ucapnya setelah ia berhasil menggenggam tanganku. Aku segera melepaskan tangannya dan berlari menjauh darinya. Aku terus berlari menerjang derasnya hujan. “oppa benar-benar tega padaku” lirihku. Aku terus saja berlari dan tak sengaja aku menabrak seorang namja mengenakan jas hujan berwarna kuning dan juga membawa payung berwarna kuning. “Ahh, Mianhamnida..” Ucap orang yang kutabrak tadi. Dia membantuku berdiri. “Gwanchanayo?” tanyanya. “Nee, gwenchana” jawabku. “Ya! Bukanankah kau Yong Junhye?” ucap namja tadi. “Kau mengenaku?” tanyaku. “Nee! Kau yo dongsaeng dari Junhyung hyung. Benarkan?” tanyanya lagi. “Kau mengenal oppaku?” aku jadi tambah bingung. “Nee. Sangat kenal. Apa kau tidak mengenaliku Junhye ??” tanyanya lagi. “Annio. Nuguseyo?” tanyaku yang masih terheran-heran. “Aiish~ Jjinjja.. apa aku kurang tenar eo? Naneun, Yang Yoseob imnida. Remember me?” tanyanya. “Ahh, nee. Yoseob~ssi. Arrayo” . “Ya! Panggil aku oppa. OK” katanya sambil mengedipkan sebelah matanya. “Nee, Yoseob~ssi. Ahh, mian. Yoseob oppa” jawabku. “Hahahahhaha… kau lucu sekali Hye~ah. Hahahhaha…” Tawanya meledak. “Oppa. Hentikan tertawamu. Atau aku akan mencakarmu” ancamku. “Ahh, ANDWEeee..” seketika itu juga dia menghentikan tawanya. “Eeehmmm, kau mau kemana Hye~ah? Dan, kenapa bajumu basah kuyup begitu? Apa kau tak membawa paying atau jas hujan?” Tanyanya memberondong. “Ya! Oppa. Bertanyanya satu-satu dooong. Aku bingung mau jawab yang mana dulu. Aiiish~” aku mengacak-ngacak rambutku yang memang sudh acak-acakan (?) . “Ahh, Mian.” Jawabnya dengan tampang polos.Aku menggigil kedinginan, karena tubuhku basah karena air hujan tadi. “Junhye. Kau kedinginan? Ayo aku antar kau pulang” ajak seobie oppa. “Shireo. Aku tak mau pulang.” Jawabku menolak. “Why? Kau sedang bertengkar dengan Junhyung hyung?” tanyanya. “Nee.. Yong oppa jahaaaaat. Huwaaaaaaaa…” tangisku pecah lagi. “ya. Ya. Jangan menangis. Kau ceritakan padaku nanti apa masalahmu dengan junhyung hyung. Sekarang kau ikut aku ke drom B2ST saja” ajaknya. “Shireo. Jika disana ada Yong oppa aku tak mau.” Tolakku lagi. “Annio. Tidak akan ada oppamu disana sekarang” ucapnya. “Eottoke? Kajja” ajaknya. “Nee..” aku berjalan mengikutinya & masuk kedalam mobil.

@B2ST Drom
“Junhye~ah, tunggulah di sini sebentar. Aku akan mengambilkan pakaian ganti untuk mu.” Ucap seobie oppa. Aku hanya menganggukkan kepala. Tak lama kemudian seobie oppa datang membawakan sebuah kaos putih polos, dengan sebuah kemeja kotak-kotak berwarna merah dan sebuah celana jins ¾. “Junhye~ah, ini. Pakailah. Kamar mandi di sebelah sana.” Kata seobie oppa sambil menunjukkan sebuah pintu di dekat tangga yang katanya kamar mandi itu. “Nee. Gomawo oppa” ucapku. “Nee. Cepat sana ganti bajumu. Sebelum masuk angin. Aku akan buatkan kau teh hangat.” Ucapnya. “Jjinjja gomawo oppa. Kau sangat baik” ucapku tulus. Dia hanya tersenyum. Dengan cepat aku masuk kamar mandi dan mengganti pakaian ku. Saat aku keluar dari kamar mandi, aku merasa kepalaku terasa sangat pening. Rasanya semuanya terasa berputar-putar. Aku tak kuat menopang tubuhku lagi dan kepalaku sangat berat rasanya akhirnya aku terjatuh dan semuanya menjadi gelap.

Yong Junhye POV end.

Yang Yoseob POV
“Nee Gomawo oppa” ucapnya setelah aku memberikan baju ganti dan menunjukkan letak kamar mandi. “Nee. Cepat sana ganti bajumu. Sebelum masuk angin. Aku akan buatkan kau teh hangat.” Ucapku. “Jjinjja gomawo oppa. Kau sangat baik” ucapnya lagi. Aku hanya tersenyum menanggapi ucapannya. Dia sangat lucu, dengan mengucapkan GOMAWO berulang-ulang kali. Setelah dia masuk ke dalam kamar mandi aku menuju ke dapur dan membuat 2 gelas teh hangat. Satu untukku dan satu untuk Junhye. Aku sangat senang karena bersama Junhye saat hujan seperti ini. Aku lebih sering tersenyum saat ini. Biasanya saat hujan turun moodku seketika turun drastis dan mudah sekali marah. Tapi sekarang, tidak sama sekali. “Kenapa Junhye lama sekali?” ucapku. Aku berjalan menuju kamar mandi dan aku meliat Junhye keluar dari kamar mandi. Tapi, kenapa dia memegangi kepalanya. Tiba-tiba saja dia jatuh. Dengan sigap aku menopang tubuhnya. Rupanya dia pingsan. Drom sangat sepi. Hanya aku dan Junhye sekarang ini. Para hyung dan magnae onta itu sedang pergi karena ini hari libur. Aku memutuskan untuk membopohnya ke kamarku. Aku sangat bingung saat ini. Apa yang harus kulakukan. Apa aku harus menelpon Junhyung hyung. Ahh andwe. Junhye sedang bertengkar dengan oppanya. Jika aku menelpon Junhyung hyung aku akan kena marah Junhye. Tapi jika tidak, apa yang harus kulakukan. Apa aku harus membawanya kerumah sakit? Ahh, andwee. Junhye sangat benci rumah sakit. Lalu apa yang harus kulakukan. Sedari tadi aku hanya berjalan sana sini seperti setrika. “Oppa. Kau sedang apa?” ucap Junhye. “Junhye~ah. Kau sudah sadar. Syukurlah” ucapku senang. Junhye merubah posisinya. Yang semula tidur menjadi duduk. “Eheheh. Ne oppa” ucapnya sambil terkekeh kecil. “Junhye~ah. Kau membuatku khawatir. Aku sangat bingung saat kau pingsan tadi. Apa yang harus kulakukan pun aku tak tahu.” Ucapku sambil memeluknya. “Mianhae, oppa. Aku selalu merepotkanmu. Aku telah membuatmu khawatir. Mianhae. Jeongmal mianhae, oppa. Aku tak sengaja melakukannya.” Ucapnya sambil menangis. “Sudahlah Junhye, tidak apa-apa.” Ucapku sambil mengusap air matanya. Aku baru sadar jarak antara wajah kami sangat dekat. Tiba-tiba saja aku merasakan jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Aku dapat melihat lekuk wajah Junhye dengan sengat jelas. Yeppo!. Itulah pendapatku tentang Junhye. Aku meliat alis, mata, hidung, dan.. DEG! Bibirnya. Jantungku berdetak sangat kencang sekarang ini. Aku tak dapat menguasai diriku sendiri. “Junhye~ah..” panggilku. “Nee, oppa. Wae?” tanya-nya. “Mian” ucapku. “Untuk apa oppa?” tanya-nya lagi. “Untuk ini…” jawabku. Aku melihat ekspresinya berubah. Menunjukan bahwa dia sedang bingung saat ini. *Chu~. Aku melakukannya tanpa basa-basi lagi. Aku sempat melihat Junhye terkejut atas perbuatanku ini. Tapi dia tidak memberontak saat aku menciumnya. Setelah beberapa menit berlalu aku melepaskan ciumanku. Junhye langsung menundukkan wajahnya dan mukanya berubah menjadi sangat merah. Rupanya dia malu. Ahha.. dia sangat lucu. Aku baru sadar Junhye menangis. Oh! No. aku membuatnya menangis. “Junhye~ah. Mianhae. Jeongmal mianhae. Aku tak dapat menguasai diriku sendiri tadi. Aku merasa sangat gugup. Dan jantungku terus berdebar saat aku berada di dekatmu. Mianhae..” ucapku. Aku mendongakka wajahnya dan menghapus air matanya. “Nee.” Ucapnya. “Saranghaeyo, Yong Junhye” ucapku. “Na… Nado saranghaeyo, oppa” jawabnya. “Mwo? Gomawo Junhye~ah. Jadilah yeojachinguku” pintaku. “Tapi, oppa. Bagaimana dengan para penggemarmu? Jika mereka tahu aku adalah yeojachingumu, mereka akan memakanku hidup-hidup” jawabnya polos. “Anniyo. Aku akan membuat mereka mengerti. Bahwa aku mencintaimu Junhye~ah. Percayalah.” Jawabku pasti. Dia menganggukkan kepalanya. “Nee, oppa. Aku mau menjadi yeojachingumu” jawabnya. “Gomawo Junhye~ah. Jeongmal gomawo.” Ucapku senang sambil memeluknya. “Eeheem..” sebuah suara mengagetkanku. Spontan aku melepaskan pelukanku dan menoleh kearah sumber suara tadi. “Dujun hyung. Dongwoon~ah. Ka.. kalian sudah datang.” Jawabku gugup. “Ne.” jawab mereka serempak. “Sejak kapan?” tanya Junhye. “Sejak kalian berciuman.” Jawab dongwoon. Sontak saja mukaku menjadi merah. Begitu juga dengan Junhye. “Eeheem, baiklah kami akan pergi. Lanjutkan saja… kami tidak akan mengganggu.” Ucap Dujun hyung. “Ya! Magnae. Kajja. Jangan ganggu mereka.” Kata dujun hyung sambil menarik tangan si magnae itu. “Shireo hyung. Aku masih ingin di sini” ucap dongwoon. “Andwe. Jika kau disini kau akan mengganggu mereka” ucap dujun hyung sambi menarik tangan dongwoon. “eeehmm. Baiklah. Seobie hyung! Jangan lupa, traktir kami makan yaaa..” kata dongwoon sambil berlari mengejar dujun hyung.

Yang Yoseob POV end.

Yong Junhye POV
Aku tak menyangka first kiss-ku adalah yoseob oppa. Dan sekarang yoseob oppa adalah namjachinguku. Betapa bahagianya aku. Yong oppa mempunyai Hara eonni. Dan aku mempunyai Seobie oppa. Tiba-tiba handphoneku berbunyi. Rupanya pesan dari Yong oppa. “Nugu?” tanya seobie oppa. “Eo? Dari Yong oppa.” Jawabku.

*****The End*****

# from: Yong Oppa
“Junhye~ah. Mianhae. Aku tak bermaksud melupakanmu. Hanya saja aku sudah berjanji pada Hara. Aku akan mengantarnya hari ini. Untuk pemotretan.”

# from : Yong Oppa
“Junhye~ah. Mianhae.. Mianhae.. Mianhae… aku menyesal.“

# from : Yong Oppa
“Junhye~ah… Eoddi??”

# from : Yong Oppa
“Junhye~ah… Mianhae…
Pulanglah sekarang. Jebal”

# from : Yong Oppa
“Junhye~ah…
Katakan. Dimana kau sekarang?”

# from : Yong Oppa
“Junhye~ah..
Mianhae. Pulanglah, jebal”

# from : Yong Oppa
“Junhye~ah..”

# to: Yong Oppa
“Aku akan pulang. Tunggulah oppa. Mianhae, telah membuatmu khawathir”                 SEND.


**********J**********

Huwaaaaaahh… THE END
Mian, FF-nya berantakan. Habis, gue belum berpengalaman banget -,- *ditimpuk bata*
ㅋㅋㅋㅋ ^^~

Tapi, jangan lupa tinggalkan jejak yaaa.. *puppy eyes*
Dan jangan di copy paste atau di share di blog laen tanpa ijin yaaa… *GR*
*reader: FF jelek begini mana ada yang mau CoPas
*me: Biarin. Weeeeekk xD *Hug Yoseob
*Plak.. Plakk..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar